Diposkan pada Comedy, Family, Fanfiction, Fluff, Multichapter, Romance

[Chapter 7] Because Of Baby

poster30

Tittle : Because Of Baby  [Chapter 7] ║ Author : Acchan ║ Main Cast : Bae Suzy, Park Chanyeol, Kim Myungso, Shin Chaera, Shin Saera ║ Genre : Romance, Comedy, Family ║ Length : Chaptered ║Rating : PG-16

Happy Reading^^

 

‘Uweeekkk’ Seira kembali muntah. Gadis kecil itu muntah di bahu Chanyeol. Bukannya merasa jijik atau apa namja tinggi itu justru merasa tambah khawatir. Sontak saja, ia langsung menarik tangan Chaera dan berlari kembali meninggalkan apartement Suzy dengan Seira yang masih digendongannya.

Yang dipikirnya saat ini adalah Seira. Seira yang harus segera mendapatkan pertolongan!

***

Chanyeol bernapas lega saat dokter dari klinik itu mengatakan bahwa Seira baik-baik saja. gadis kecil itu hanya masuk angin karena tidak terbiasa meniki motor ditambah sebelumnya ia makan banyak sekali, jadilah ia memuntahkan semuanya. Kini gadis kecil ituterlelap tidur. Dokter menyuruhnya untuk istirahat sebentar sebelum pulang.

Ahjussi, Seira baik-baik saja kan?” Chaera bertanya dengan tampang wajah sedih. Ia takut terjadi sesuatu dengan adiknya.

Gwenchana, Seira baik-baik saja. Hanya sekarang dia butuh tidur untuk istirahat” Chanyeol mencoba menenangkan gadis kecil yang duduk di sampingnya.

Ahjussi, Chaera juga ngantuk. Chaera tidur juga ya”

Nde? Ah nde tidurlah” Chanyeol memberikan pahanya untuk bantalan tidur si kecil Chaera.

***

Hyung! Nuguya?” Seseorang di balik pintu itu terkaget saat Chanyeol muncul dihadapannya dengan 2 gadis kecil di sampingnya.

“Cha, masuklah. Kalian disini dulu sambil menunggu tante kalian, arachi?” Chanyeol tak menggubris pertanyaan seseorang di balik pintu yang kini ada disampingnya. Ia melangkah masuk ke dalam bersama Seira dan Chaera.

Nde Ahjussi” Koor kedua gadis kecil itu kompak.

Ya! Hyung mereka siapa? Jangan bilang mereka anakmu?” seseorang yang merasa diabaikan itu kembali dengan pertanyaannya menghampiri mereka yang duduk disofa depan tv.

Chanyeol menoleh. “Ya! Jangan sembarangan bicara!”

“Lalu siapa kedua anak ini?”

“Mereka keponakannya Suji”

“Aahhh keponakannya noona, lalu kenapa mereka disini?”

Aish, kau terlalu banyak bertanya! Harusnya pertanyaan itu untukmu, apa yang kau lakukan disini Park Jihoon?” kali ini gantian Chanyeol yang bertanya pada namja yang dipanggilnya Park Jihoon itu.

“Aahh, eomma menyuruhku kemari, sambil mempersiapkan ujian masuk universitas. Jadi mulai saat ini aku akan tinggal bersama hyung

Aish kenapa eomma tak bilang apa-apa padaku”

molla

Ahjussi, oppa ini siapa?” Chaera yang sedari tadi diam memperhatikan pertengkaran 2 orang dewasa dihadapannya mulai membuka suara.

Oppa?”

Ahjussi?” Koor Chanyeol dan Jihoon  bersamaan, bedanya hanya Jihoon yang tertawasetelah mengucapkan kata ‘ahjussi’ berbanding dengan Chanyeol yang merengut kesal. Sedangkan kedua gadis kecil itu hanya menatap mereka berdua dengan wajah polosnya.

“Hahahaa hyung, kau dipanggil ahjussi hahahaaaa”

Aish! Ya! Sudah kubilang jangan panggil aku ahjussi, dan apa-apaan ini kalian malah memanggilnya oppa. Menyebalkan!”

“Sudahlah hyung, Anak kecil memang selalu jujur, mereka tidak bisa berbohong, mereka tahu mana yang masih muda dan mana yang sudah tua” tepat saat itu juga sebuah pukulan mendarat di kepala Jihoon membuat namja manis itu meringis kesakitan.

“Lalu kami harus memanggil apa?” kali ini giliran Saera yang bertanya, keadaan gadis kecil itu nampak lebih baik dari sebelumnya.

“Mulai sekarang kalian panggil aku Samchon, mendengar kalian memanggilku ahjussi membuatku merasa seperti seorang pedofilia, aish”

“Hahahaaa”

“Berhenti tertawa Park Jihoon!!”

“Hahaa mian hyung, nah gadis-gadis kecil, annyeong namaku Park Jihoon, kalian bisa memanggilku Jihonnie Oppa, aku adik dari Chanyeol ahjuss— ah maksutku Chanyeol Samchon

Annyeong Jihoon oppa, choneun Seira imnida

Choneun Chaera imnida

“Wwuuaah nama kalian cantik seperti orangnya”

“Berhentilah membual Park Jihoon!” celetuk Chanyeol sebal.

Aniya, aku tak membual, aku mengatakan yang sebenarnya. Benarkan gadis kecil?”

Nde oppa! Kamsahamnida! Kau memang yang terbaik! Jjang!!”

“Lihat hyung, sepertinya mereka lebih menyukaiku dari pada kau”

“Terserahlah”

Oppa, kau dan Samchon bersaudara kan? Tapi kenapa kalian terlihat berbeda?”

Nde, kami memang agak berbeda. Aku lebih tampan dan lebih manis dibandingkan dengan nya geutji?”

Aniyo, maksud kami berbeda itu, Samchon sangan tinggi dan oppa sangat pendek. Padahal kan kalian bersaudara, aku dan Seira yang bersaudara saja tinggi kita hampir sama” dan saat itu juga senyum yang sejak tadi berkembang di bibir Jihoon sirna digantikan dengan gelak tawa Chanyeol.

“Sudahlah Jihoon-ah, Anak kecil itu selalu jujur, mereka tidak bisa berbohong”

***

Chanyeol sedang duduk di sofa sambil memegang ponselnya. Seira dan Chaera sudah terlelap tidur, begitupun dengan adiknya Jihoon. Hanya dirinyalah yang masih terjaga. Raut wajahnya tampak bingung. Sejak tadi ia berniat ingin menghubungi kekasihnya, Suzy. Namun perkataan Baekhyun tentang ‘wanita itu semakin kau acuhkan, akan semakin mengejarmu’ selalu terngiang di benaknya. Tapi situasinya saat ini berbeda. Chaera dan Seira ada di rumahnya, dan tentu saja Chanyeol harus menghubungi Suzy untuk memberi tahukan keberadaan mereka. persetan apa kata Baekhyun.

Dengan cepat kilat Chanyeol membuka ponselnya hendak menghubungi Suzy. Pucuk di cinta ulampun tiba. Saat Chanyeol hendak menekan panggilan, sebuah panggilan masuk muncul di layar ponselnya. Panggilan dari kekasihnya, Bae Suzy.

“Yeobseyo” Chanyeol sedikit memelankan suaranya agar terlihat berwibawa.

“Chanyeol-ah, Chaera dan Seira bersamamu kan?” Suzy langsung membondongnya dengan sebuah pertanyaan. Kekhawatiran dapat dirasa dalam ucapannya.

“Nde, mereka ada di rumahku” desahan lega terdengar di seberang sana.

“Huffth syukurlah, aku sudah khawatir setengah mati”

“Kau ada dimana?” Chanyeol masih membuat-buat suaranya agar terdengar berwibawa.

“Ah iya ini, aku lupa memberi tahumu. Aku ada di Jeju sekarang. Tadi aku mendapat telepon mendadak untuk pemotretan di sini. Aku bahkan lupa untuk menjemput Chaera dan Seira”

Aish kau ini, lalu kau tau dari mana Chaera dan Seira ada bersamaku?”

Feeling saja”

Feeling? Ya! Kau hanya mnegandalkan feeling? Lalu bagaimana jika mereka berdua tak bersamaku eoh? Kau sangat enteng sekali Cuji-yah” sirna sudah suara wibawanya, kini Chanyeol kembali dengan wujud dansuara aslinya.

“Tentu saja aku akan meyuruhmu mencari mereka”

Ya! Bae Suji!”

“Hahahaa bercanda, aku diberi tahu Krystal tadi katanya Seira dan Chaera bersamamu” setelah itu hening. Chanyeol tak membalas ucapan Suzy.

“Chanyeol-ah, kau masih disana?”

“Hmm”

“Kau masih marah padaku?”

“Ani, kapan aku marah padamu”

“Kau mengabaikanku tadi di kampus”

“Aah itu… sudahlah lupakan. Kau pulang kapan?”

“Mungkin lusa aku pulang, aku titip Chaera dan Seira ya.”

Ndee… cepat pulang. Bogoshippo” rasa jaimnya yang sejak tadi entah kenapa berubah menjadi rasa rindu.Chanyeol tak bisa lepas jauh-jauh dari seorang Bae Suzy.

“Aish, sekarang kau bilang rindu, tadi kau mengabaikanku”

“Aish sudah ku bilang lupakan yang tadi”

“Arasso! Sudah ku tutup ya. Ingat jaga Seira dan Chaera baik-baik. Akan ku kirimkan jadwal kegiatan mereka selama 2 hari ini”

“Nde tuan putrii”

***

Chanyeol tak terbiasa bangun pagi. Namun hari ini ia harus bangun pagi untuk mengantar Chaera dan Seira sekolah. Tentunya butuh usaha keras bagi seorang Bae Suzy yang ada di pulau seberang untuk menghubungi Chanyeol kekasihnya. Belasan bahkan puluan panggilan dari  Suzy terpampang diponsel Chanyeol. Hingga akhirnya pada panggilan ke 23 namja itu mengangkat teleponnya. Dan disinilah mereka berempat, Chanyeol, Jihoo, Seira dan Chaera berkumpul di meja makan dengan roti panggang di piring masing-masing. Jihoonpun tak luput dari kewajiban bangun pagi hari ini. Chanyeol menyuruhnya membantu membuatkan sarapan, namun apa daya keduanya yang tak terbiasa bangun pagi sepertinya membuat sarapan dengan setengah sadar, menghasilkan roti panggang dengan kondisi setengah gosong. Dan itulah yang menyebabkan Seira dan Chaera merengut sejak tadi.

“Aku tidak mau makan!” gerutu Chaera yang diikuti adiknya Seira.

“Aku juga!”

“Aku juga tidak nafsu makan hyung!” entah bagaimana Jihoon juga ikut-ikutan namun sayangnya ia langsung mendapatkan death-glare dari Chanyeol.

“Huffth, baiklah kita akan makan di luar” dan akhirnya Chanyeol mengalah.

“Asikkkkk” mereka semua bersorak kegirangan.

“Oh ya, tadi malam aku menghubungi tante kalian. Tante kalian sekarang ada di luar kota, baru pulang besok. jadi untuk saat ini kalian tanggung jawabku, arachi?”

“Waah hyung daebak! Kau sangat keren saat mengatakan tanggung jawab. Eomma pasti tak percaya jika mendengarnya”

“Aish diam kau”

“Ah ye, Tante kalian bilang kegiatan kalian hari ini hanya sekolah dan les piano. Untuk Seira kalu masih kurang enak badan kau bisa di rumah saja”

Aniya, Seira sudah baik Samchon, Seira mau sekolah. Kata songsaenim kemarin, hari ini kelas kami akan pergi ke lotte World”

“Nde Samchon, samchon juga harus ikut. Songsaenim bilang orang tua kami harus ikut. Berhubung orang tua kami di china dan tante Suzy sedang tidak ada jadi Samchon yang harus menemani kami” jelas Chaera.

“Nde? Naega wae? Aniya, aku akan menghubungi krystal teman tante kalian agar menemani kalian disana”

“Andwe!!” teriak kedua gadis kecil itu kompak.

“Tadi Samchon bilang untuk saat ini kami adalah tanggung jawabmu. Jadi untuk hari ini samchon yang menemani kami. Bukan begitu oppa?” balas Chaera. Gadis itu bahkan meminta dukungan dari Jihoon.

“Yup”

Chanyeol hanya bisa menghembuskan napas pasrah. Awalnya ia ingin terlihat dewasa dan bijaksana di depan kedua gadis kecil itu, namun sayangnya ia terperangkap dengan niatnya sendiri.

“Aku ingin naik bianglala samchon”

“Aku ingin naik roller coster!”

“Kita naik saja kedua-duanya Hahahaa” koor keduanya bersamaan.

Mereka terlihat sangat bahagia membayangkan wahana-wahana yang akan mereka naiki nantinya di taman hiburan itu. namun tanpa mereka sadari ada seseorang yang kini merana saat mereka menyebutkan keinginan untuk menaiki wahana-wahana tinggi itu. Seseorang itu adalah Park Chanyeol. Jujur saja sebenarnya alasan Chanyeol menolak menemani mereka ke taman hiburan bukan karena ia tak suka taman hiburan namun Namja 25 tahun yang takut akan ketinggian. Tidak ada yang tau akan fobia ketinggiannya selama ini selain keluarganya. Dan sekarang sudah dapat dipastikan fobianya akan terbongkar karena kedua gadis kecil itu pasti akan memaksnya menaiki wahana itu.

[TBC]

Penulis:

Ekayunifa ‖ 94line ‖ Just a Ordinary Girl

Tinggalkan komentar