Diposkan pada Comedy, Fanfiction, Ficlet, Fluff, Romance, School Life, Series

[99 Line Series] Kenangan Manis

PhotoGrid_1519651590112

Tittle : Kenangan Manis║ Author : Acchan [Yunifa] ║ Main Cast : Park Jihoon Wanna One, Yeri Red Velvet ║ Genre : Romance, Fluff║ Length : Ficlet║Rating : PG-15 ║

Previous : [1]

“Yeri-ah kau mau tahu apa yang benar-benar manis?”

~~”~~

“Jihoon-ah Apa ada sesuatu yang lucu? Kau sejak tadi tak berhenti tertawa” Yeri menepuk pelan pundak Jihoon yang masih saja terkekeh sejak keluar dari kelasanya tadi. Jihoon baru saja menjemput Yeri dikelasnya. Saat ini mereka berdua sedang perjalanan menuju kantin..

“Kau harus melihat wajah Mark tadi Yeri-ah, benar-benar mengenaskan! hahahaa” Tawa Jihoon semakin menjadi.

“Mengenaskan? Maksutmu?” Jihoon menjelaskan kejadian di kelasnya tadi. Masih terekam jelas dalam benaknya bagaimana ekspresi sahabatnya, Mark saat sekelompok dengan tiga mantannya, ditambah lagi saat Koeun, kekasihnya memergoki ketiga mantanya berseteru memperebutkan Mark sambil menceritakan kisah pacaran mereka dengannya. Dan yang paling parah lagi kini Mark diboikot tak boleh keluar kelas sampai ia memutuskan desain mana yang harus dipilih. Benar-benar mengenaskan. Markeu yang malang.

Yeripun ikut tertawa saat mendengar cerita Jihoon.“Ah kalau aku ada di sana pasti aku juga ikut-ikutan cerita tentang masa pacaran dulu dengannya” dalam sekejap tawa jihoon terhenti. Tak hanya tawanya langkahnya pun juga ikut terhenti.

Nde? Maksutmu?”

“Kau kan tau aku—“

“Ah matta! Kau dulu kan juga mantan pacarnya. Aish! Bagaimana bisa kau pernah jatuh ke tangan playboy macam dia Yeri-ah” sungut Jihoon. Mereka kembali melanjutkan langkahnya. Ekspresi Jihoon berubah menjadi sedikit kesal. Sebenarnya ia sudah tahu kalau dulu Yeri pernah pacaran dengan Mark, namun kini gadis yang berjalan disebelahnya tengah menyandang status sebagai pacar Jihoon meski baru beberapa hari.

Molla… Keunde cara dia memperlakukan wanita memang sangat manis” kedua sudut bibir Yeri terangkat mengingat kenangannya dulu bersama Mark. Tanpa disadarinya, Jihoon yang ada di sebelahnya sudah mulai mengeluarkan asap-asap yang mengepul.

“Memang dia memperlakukanmu bagaimana?” sungut Jihoon kesal tentu saja. Sapa yang tidak kesal melihat seorang kekasih yang menceritakan kenangan masa lalunya sambil tersenyum. Namun Jihoon masih penasaran memang apa yang pernah dilakukan Mark pada Yeri dulu sampai kekasihnya itu sampai berkata seperti itu.

“Dia dulu pernah mengatakan kalau aku semanis permen kapas. Awww sungguh manis kan Jihon-ah”

‘Manis apanya, bikin gigi sakit iya!’ Jihoon hanya bisa bersungut di dalam hati. Namun wajah baby facenya sudah menunjukkan kekesalan dalam level tinggi. Dan itu membuat Yeri semakin semangat menggoda Jihoon.

“Kau cemburu yaaa??”

“Tidak!”

“Bilang saja kalau cemburu”

“Tidak”

“Yasudah aku ceritakan lagi ya kenangan manis ku bersamanya, Mark pernah mengatakan kalau dia ingin jadi lebah. Kau tau kenapa dia ingin jadi lebah?”

“Tidak” ‘dan aku tidak tertarik untuk tahu!’ lanjutnya dalam hati.

“Dia ingin menjadi lebah karena ingin selalu berada di sisi wanita manis sepertiku. Aaaa So Cheesyyy

Jihoon akhirnya menyerah. Ia menghembuskan napasnya kesal. Langkahnya kembali terhenti.

“Itu sama sekali tidak manis Yeri-ah.dia hanya ‘mengatakan’ tidak berbuat apa-apa”

“Tetap saja itu menurutku manis” Jihoon mengacak-ngacak rambutnya frustasi. Sepertinya ia barusan mendapat karma karena menertawai Mark yang frustasi tadi. Dan justru sekarang dirinya ikut frustasi juga. Sejenak Jihoon kembali menghembuskan napasnya pelan mencari ketenangan.

“Yeri-ah kau mau tahu apa yang benar-benar manis?”

Mwo?”

‘Chu’ Tak perlu waktu lama untuk seorang Park Jihoon menunjukkan sesuatu yang manis menurutnya. Sebuah ciuman singkat di pipi Yeri yang membuat gadis itu mendadak menjadi patung. Sedangkan yang dilakukan Jihoon setelahnya adalah berlari sekencang mungkin sebelum gadis itu tersadar dan memukulinya. Dan benar saja, dalam jarak 100 meter sebuah teriakan kencang memanggil namanya bersiap untuk menghantam namja imut dengan julukan ‘Winky Boy’ itu.

“YA!! PARK JIHOON!!!!! MATILAH KAU!!!”

 

[END]

Penulis:

Ekayunifa ‖ 94line ‖ Just a Ordinary Girl

Tinggalkan komentar